Diberdayakan oleh : Fajar Maulana Zein
Subuh kesiangan, Zuhur kerepotan, Ashar di
perjalanan, Maghrib kecapekan, Isya ketiduran. Itulah potret umat Islam saat
ini. Meski mayoritas di negeri ini muslim, namun realitanya, tak sedikit yang
abai menjalankan syariatnya. Bukankah shalat itu rukun Islam yang kedua setelah
syahadat. Karenanya Allah mewajibkannya bagi hamba-hamba-Nya untuk menegakkan
shalat lima waktu dalam sehari.
Istilah “Islam KTP” sepertinya begitu dominan di kalangan umat
Islam Indonesia. Salah satu rukun Islam yang diabaikan adalah menegakkan
shalat. Padahal, shalat itu adalah tiangnya agama. Allah Swt berfirman,
“Dirikanlah shalat, tunaikanlah zakat dan taatilah Allah dan Rasul-Nya.” (QS.
Al-Ahzab: 33).
Di ayat yang lain, Allah berfirman,“Tidaklah Aku ciptakan Jin
dan Manusia melainkan untuk beribadah kepada-Ku.” (Adz-Dzariyat: 56). Tentu
saja shalat, bukan sekedar menggugurkan kewajiban, tapi memahami esensinya.
Sebagaimana firman-Nya, “Dirikanlah shalat, sesungguhnya shalat itu mencegah
dari perbuatan keji dan mungkar.” (Al-Ankabut: 45).
Apa saja hikmah shalat, dan kenapa umat Islam tak boleh
mengabaikan shalat. Berikut penjelasannya:
v
Shalat sebagai Tiang Agama
Dalam sebuah hadits, Rasulullah Saw bersabda: “Islam dibangun di
atas lima pilar: Syahadat bahwa tidak ada tuhan (yang hak) kecuali Allah dan
Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, pergi haji
ke Baitullah, dan berpuasa di bulan Ramadhan.”(HR. Bukhari Muslim).
Kata RasulullahSaw bersabda: “Shalat adalah tiang agama, maka siapa
yang mendirikan shalat, berarti ia menegakkan sendi-sendi agama, dan siapa yang
meninggalkan shalat, berarti ia telah meruntuhkan sendi-sendi agama.” Maka
tegakkan tiang-tiang agama itu, agar kita tidak termasuk sebagai orang yang
meruntuhkan agama.
v
Amalan yang Pertama Kali Dihisab
Kenapa shalat itu tak boleh ditinggalkan? Karena shalat adalah amal
yang akan ditanyai di hari perhitungan nanti. Dari Abu Hurairah ra berkata:
“Aku mendengar Nabi SAW bersabda: “Sesungguhnya yang pertama kali akan dihisab
dari amal hamba adalah shalat. Jika shalatnya baik ia benar-benar telah
beruntung dan sukses. Dan jika shalatnya rusak benar-benar telah celaka dan
merugi.”(HR. at-Tirmidzi dan an-Nasa’i).
Tidakkah kita merasa gemetar, saat ditanya tentang sudahkah kita
shalat. Bagaimana kita menjawab pertanyaan saat dihisab kelak. Apakah kita
termasuk orang yang menegakkan shalat atau mengabaikannya.Tentu, kita tak ingin
diri ini celaka, dan berakhir denganpenyesalan.
v
Mengangkat Derajat dan Diberi
Kemudahan
Rasullullah Saw bersabda, “Hendaklah kamu memperbanyak sujud,
sesungguhnya sujud satu saja karena Allah niscaya Allah mengangkat satu derajat
dan Allah menghapus satukesalahanmu.” (HR Muslim).
Bukan hanya mengangkat derajat seseorang, tapi juga akan diberi
kemudahan dan jalan keluar. “Hai orang-orang yang beriman, jadikanlah sabar dan
shalat sebagai penolongmu. Sesungguhnya Allah beserta orang-orang yang sabar.”
(Al-Baqarah: 153).
Ibnu Katsir berkata, “Allah Taala menjelaskan bahwa sarana terbaik
sebagai penolong dalam memikul musibah adalah kesabaran dan shalat. ”Karena itu
shalat adalah sebaik-baik solusi dalam menghadapi berbagai macam cobaan dan
kesulitan hidup. Karena tidak ada cara yang lebih baik dalam mendekatkan diri
seseorang dengan Rabb-nya kecuali dengan shalat. Kata Rasulullah Saw: “Posisi
paling dekat seorang hamba dengan Rabb-Nya adalah ketika dia sujud, maka
perbanyak doa. (HR Muslim)
Ingat kisah Nabi Yunus as, ketika Allah menegurnya: “Maka kalau
sekiranya dia tidak termasuk orang-orang yang banyak mengingat Allah, niscaya
ia akan tetap tinggal di perut ikan itu sampai hari berbangkit.(QS.
ash-Shafât:143-144).
v
Pembatas Kafir dan Muslim
Tegas Rasulullah Saw bersabda: “Barangsiapa meninggalkan shalat
dengan sengaja maka dia kafir terang-terangan.” (HR.Ahmad). Dalam hadits yang
lain, Rasulullah bersabda: “Sesungguhnya pembatasantara seseorang dengan
kekufuran dan kesyirikan adalah meninggalkan shalat.” (HR. Muslim dari Jabir).
“Perjanjian (yang membedakan) antara kami dan mereka (orang-orang
kafir) adalah shalat. Barangsiapa yang sengaja meninggalkannya maka ia telah
menjadi kafir.” (HR. Ahmad)
v
Dijauhkan dari Syaitan
Imam Ali as berkata: “Jika seseorang berdiri melaksanakan shalat
maka Iblis menghadap kepadanya sambil memandangnya dengan hasud karena melihat
rahmat yang menyelimutinya.”
Itulah sebabnya, shalat mencegah perbuatan keji dan munkar. Namun,
Imam Hasan al-Bashri rahimahullâh mengatakan: “Wahai, anak manusia. Shalat
adalah perkara yang dapat menghalangimu dari maksiat dan kemungkaran. Jika
shalat tidak menghalangimu dari kemaksiatan dan kemungkaran, maka hakikatnya
engkau belum shalat”.
v
Shalat Membuat Wajah Bercahaya
Tidak sama wajah orang shalat dan tidak shalat. Adapun“Wajah-wajah
(orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. (Al Qiyamah:22) Maka Tuhan
memelihara mereka dari kesusahan hari itu, dan memberikan kepada mereka
kejernihan (wajah) dan kegembiraan hati. (Al insan:11) Kamu dapat mengetahui
dari wajah mereka kesenangan mereka yang penuh kenikmatan.(Al Mutahaffifin:24).
“Bagi orang-orang yang berbuat baik, ada pahala yang terbaik
(surga) dan tambahannya. Dan muka mereka tidak ditutupi debu hitam dan tidak
(pula) kehinaan..”(Yunus:26).
Sedangkan orang tidak shalat disebutkan, “Barangsiapa yang lalai
daripada mengingatKu, maka baginya kehidupan yang sempit” .Dan wajah-wajah pada
hariitu muram.”(Al Qiyamah:24).
v
Masuk Neraka Wail dan Saqar
Seharusnya kita bergetar ketika mendengar ayat ini. “Apakah yang
memasukkan kamu kedalam (neraka) Saqar? “Mereka menjawab: “Kami dahulu tidak
termasuk orang-orang yang mengerjakan shalat, dan kami tidak (pula) memberi
makan orang miskin, dan kami membicarakan yang batil, bersama dengan
orang-orang yang membicarakannya, dan adalah kami mendustakan hari pembalasan,
hingga datang kepada kami kematian”.(QS al-Muddatstsir: 42-47).
Dari Jabir bin Abdillah,Rasulullah saw bersabda: “Shalat adalah
tiang agama, maka barangsiapa yang meninggalkan shalatnya secara sengaja maka
ia telah menghancurkan agamanya, dan barangsiapa meninggalkan waktu-waktunya
maka ia akan memasuki Wail, dan Wail adalah sebuah lembah di neraka Jahannam
sebagaimana Allah Swt berfirman: Maka Wail bagi orang-orang yang shalat,
(yaitu) orang-orang yang lalai dari shalatnya” (QS. Al-Maa’uun: 4 dan 5).
v
Dikumpulkan Bersama Qarun dan
Fir’aun
Orang yang meninggalkan shalat kelak pada hari kiamat akan dihimpun
bersama dedengkot orang kafir, seperti: Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin
Khalaf. Sebagaimana disebutkan dalam hadits, dari Abdullah bin Amr bin al-‘Ash,
Rasulullah Saw bersabda, “Siapa yang menjaga (shalat)nya, ia akan memperoleh
cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Dan siapa yang tidak
menjaganya, ia tidak akan punya cahaya, petunjuk, dan tidak selamat. Dan kelak
pada hari kiamat ia akan bersama Qarun, Fir’aun, Hamman, dan Ubay bin Khalaf.”
(HR. Ahmad, Thabrani, dan Ibnu Hibban)
Itulah sebabnya Nabi Ibrahim as berdoa: “Ya Tuhanku, jadikanlah Aku
dan anak-cucuku orang-orang yang tetap mendirikan shalat. YaTuhan kami,
perkenankanlah doaku”.(QS: Ibrahim: 40).
Semoga kita termasuk hamba-Nya yang menegakkan shalat, dan takut
dengan siksa-Nya di Yaumul Hisab (perhitungan) kelak. Masihkah kita mengabaikan
shalat?.[]
0 comments:
Post a Comment